oleh

Pak DTS Jangan Tangkap Teri, Tangkaplah Kakapnya Menuai Komentar Pedas Warganet

BABELEKSPOS.COM, PANGKALPINANG – Kritik pedas yang dilontarkan oleh Ketua LSM Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (Amak) Babel, Hadi Susilo Purbaya yang dimuat di media babelekspos.com dengan judul “Pak DTS Jangan Tangkap Teri, Tangkaplah Kakapnya” pada 09 Desember 2021 lalu, menuai beragam komentar atau sindiran dari warganet di jejaring media sosial Facebook.

Seperti komentar salah satu warganet pada akun Amri Amri menulis “teri yg dijadikan tumbal e (teri yang dijadikan tumbalnya)”, kemudian pada akun Nano Sumarno Samad menulis komentar “Kakapnya sudah setor upeti untuk tdk ditangkap”.

Selain itu, di akun Nurul Qonitha juga menulis komentar “tangkep kek puket harimau bai (tangkap dengan pukat harimau saja)”, sementara pada akun Ahmad Abdul Jafar menulis “Takot, Kakap banyak lemak nyo, teri paling jadi rusep / godo”.

Berbagai komentar yang disampaikan oleh beberapa warganet tersebut menunjukan rasa kekecewaan terhadap kinerja aparat penegak hukum khususnya Kejaksaan Tinggi (Kejati) Babel dalam menangani kasus dugaan korupsi proyek rutin Dinas PUPR Babel tahun anggaran 2018, 2019 dan 2020.

Seperti diketahui, saat ini Kejati Babel  baru menetapkan satu orang tersangka inisial Sap dengan surat penetapan tersangka Kajati Babel Nomor Print-1094/L.9/Fd.1/11/2021 tanggal 29 November 2021.

Saat ini publik pun masih menunggu langkah tegas Kajati Babel Daroe Tri Sadono dalam mengusut tuntas kasus dugaan korupsi proyek rutin Dinas PUPR Babel.

Dilansir pemberitaan sebelumnya, Ketua LSM Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) Babel, Hadi Susilo Purbaya kembali melempar kritik pedas. Pria yang akrab dipanggil Hadi Amak ini melempar celotehnya, usai muncul pemberitaan dari beberapa media yang menyebutkan penetapan tersangka oknum ASN inisial Sap dari kasus dugaan kasus korupsi PUPR Babel. Hadi bahkan menyebut penetapan tersangka oleh Kejati Babel soal kasus dugaan kasus korupsi berjamaah tersebut seperti lawakan.

“Pak Daroe Tri Sadono (DTS) jangan tangkap ikan Teri. Tangkaplah Kakap nya. Jangan seperti sinetron lawak. Proses penyelidikan dan penyidikannya sudah memakan waktu sekian bulan, ternyata cuma dapat ikan Teri. Kita tau ada upaya-upaya dari para oknum ASN. Jadi kita selaku LSM Penggiat Anti Korupsi Babel kembali mengingatkan supaya fokus pada penegakan hukum dan tidak bermain-main pada (ikan) Teri. Sementara Kakap di depan mata. Jangan sakiti warga Babel yang terpuruk sejak dilanda Covid 19 ini, dengan meningkatkan kekayaan oknum ASN lewat korupsi. Tindak dan jebloskan,” sembur Hadi pada wartawan, Rabu (8/12/21). (red)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *