BABELEKSPOS.COM, BANGKA – Adanya dugaan penyimpangan aliran dana kompensasi Kapal Isap Produksi (KIP) Matras dan sekitarnya, mulai mendapat atensi khusus dari Kapolres dan Kejari Bangka. Terlebih dugaan penyimpangan dana kompensasi ini sudah semakin mencuat dan menjadi topik hangat dalam pemberitaan di sejumlah media daring (online).
Menindaklanjuti permasalahan ini, Kapolres Bangka, AKBP Indra Kurniawan berharap masyarakat dapat bersinergi dengan pihak kepolisian dalam mengungkap dugaan penyimpangan penyaluran dana kompensasi KIP di Perairan Matras dan sekitarnya.
“Semoga ada pihak yang mau bersinergi dengan Polres untuk membuat laporan pengaduan dengan membawa data yang valid sehingga bisa kita tindaklanjuti untuk penyelidikan demi rasa keadilan semua pihak,” kata AKBP Indra Kurniawan saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat, Minggu (14/08/2022).
Sebelumnya, Kajari melalui Kasi Intel Kejari Bangka, Miarsyahrizal mengatakan, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu permasalahan tersebut.
“Siap kita akan pelajari,” kata Rizal sapaan Kastel Kejari Bangka saat dimintai tanggapannya, Sabtu (13/08/2022).
“Terima kasih atas informasinya,” sambung Kastel Kejari Bangka.
Diberitakan sebelumnya, polemik dana kompensasi Kapal Isap Produksi (KIP) yang beroperasi di perairan Matras dan sekitarnya saat ini kembali mencuat dan menjadi sorotan publik.
Pasca pemberitaan terkait dana kompensasi untuk media yang hanya dinikmati oleh segelintir oknum wartawan. Kali ini terkuak pula kabar jika dana kompensasi KIP yang sejatinya diposkan untuk rumah ibadah/Masjid dan TPA senilai Rp100/kg, karang taruna setempat sebesar Rp50/kg, dan kas lingkungan Rp50/kg, serta kegiatan sosial Rp50/kg, hingga saat ini dana kompensasi tersebut justru tak jelas dimana rimbanya.
“Berdasarkan musyawarah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama tanggal 16 November 2020 di kantor Low Firm Budiono dan Asosiasiate di Jalan Jend. Sudirman yang membahas tentang pembentukan panitia Penerimaan dan Pembongkaran Timah KIP menyepakati 9 pos peruntukan dana kompensasi KIP,” ungkap sumber kepada wartawan, di salah satu warung di Matras, Jum’at (12/08/2022).
“Dari 9 pos peruntukan dana kompensasi KIP itu ada 4 pos yang dana kompensasinya tak jelas dimana rimbanya. Yakni dana peruntukan untuk rumah ibadah atau Masjid atau TPA Rp100/kg, juga Rp50/kg untuk karang taruna Kampung Matras, kemudian Rp50/kg untuk Kas Lingkungan serta Rp50/kg untuk kegiatan sosial. Lantas kemana larinya dana kompensasi KIP ke 4 pos tersebut? Sementara dari laporan yang kami ketahui terhadap hasil timah KIP di Matras sejak tahun 2020, 2021 sampai 2022 sudah hampir 3 (tiga) ribu ton. Maka asumsi kami, dana kompensasi KIP untuk 4 pos yang tidak jelas rimbanya itu diperkirakan mencapai Rp700 juta lebih,” sambungnya.
Berkaitan hal tersebut, Ketua Panitia Kompensasi Kapal Isap Produksi (KIP) Kelurahan Matras Kabupaten Bangka, Fitri membantah keras terkait isu aliran dana kompensasi KIP Matras untuk rumah ibadah/masjid dan TPA serta dana untuk karang taruna yang disebut-sebut tidak jelas atau terjadi dugaan penyelewengan.
“Siapa yang ngomong tidak jelas itu? Bisa dipertanggungjawabkan nggak ngomongnya kayak gitu? Kalau semuanya jelas, bisa dipertanggungjawabkan nggak orang (narasumber) yang ngomong ini? Soalnya orang nya ini sudah menyebarkan hoax loh,” kata Fitri saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (13/08/2022).
Dia mengatakan bahwa pihaknya dapat mempertanggungjawabkan aliran dana kompensasi kompensasi KIP Matras untuk rumah ibadah/masjid dan TPA, serta dana untuk karang taruna sudah disalurkan sesuai dengan peruntukannya. Oleh karena itu, dirinya menantang narasumber untuk membuktikan bahwa aliran dana tersebut dinilai tidak jelas.
“Kalau masjid itu setiap Jumat diumumkan (aliran dana kompensasi-red), kalau dia (narasumber) tidak pernah ke masjid berarti dia nggak tahu. Setiap Jumat itu diumumkan ke masyarakat. Kalau nominalnya itu sesuai dengan tonase dong. Kalau kisaran nominalnya itu tergantung ketua masjid. Semuanya diumumkan kalau memang sudah dikirim oleh mitra (PT. Timah), kita kirimkan ke bendahara masjid,” terangnya.
Terkait aliran dana itu, Fitri mengaku memiliki bukti yang lengkap. Dengan demikian, dia mengingatkan kepada narasumber untuk tidak menyebarkan kabar atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita punya bukti. Jadi hati-hati ini hoax loh,” ujarnya.
Sementara, terkait dengan dana kompensasi untuk karang taruna, dikatakannya dana tersebut sudah dialokasikan ke peruntukan yang lain. Pasalnya diutarakan dia, sebelumya karang taruna di Matras itu tidak ada.
“Karena kemarin tidak ada karang taruna, jadi kita akumulasi ke yang lain, sudah dipindahkan, itu suratnya ada, sudah dialihkan, sudah beberapa bulan kita tunggu, sekarang baru terbentuk,” tandasnya.
Lantas, dialihkan kemana dana KIP untuk Karang Taruna itu? Fitri berujar jika soal pengalihan dananya itu bisa menghubungi Budiyono.
“Kalau soal itu, hubungi pak Budiyono selaku pengacara Panitia KIP,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Lingkungan (Kaling) Matras, Anggi Maisya justru membantah pernyataan ketua Panitia, Fitri yang mengklaim setiap jumat pihak masjid mengumumkan dana kompensasi KIP yang disalurkan ke Masjid Matras
“Ngerapek. Saya justru tidak mendengar adanya pengumuman soal dana kompensasi KIP untuk Masjid setiap Jum’at,” tegasnya.
Dikatakannya, dirinya hanya sekali mendengar adanya pengumuman dana KIP untuk Masjid Matras pada saat awal masuknya KIP.
“Cuma sekali pengumumannya. Saat itu diumumkan Rp30 juta dana KIP untuk kegiatan masjid saat awal-awalnya KIP masuk matras, sekitar tahun 2020. Itu saja, selanjutnya tak ada lagi pengumumannya,” ungkapnya.
Soal pernyataan Fitri terkait karang taruna yang baru dibentuk. Anggi Maisya dengan tegas mengatakan sebelum KIP masuk di Matras.
“Karang Taruna Matras sudah terbentuk,” tegasnya.
Saat disinggung soal dana kompensasi KIP untuk kas lingkungan dan kegiatan sosial yang masing masing besarnya senilai Rp50/kg?, Kaling Matras ini juga mengaku dana tersebut juga tak jelas.
“Tak jelas juga. Makanya kami bingung kemana dananya. Bukan hanya itu, termasuk uang nelayan nya sudah 2 milyar lebih. Tapi belum punya datanya apakah sudah tersalurkan dengan benar atau tidak,” tandasnya.
Sementara itu, Adv Budiyono yang dikonfirmasi terkait pengalihan dana KIP di sejumlah pos peruntukannya, kendati pesan konfirmasi tersampaikan dan terbaca. Budiyono tak kunjung memberikan penjelasannya.
Demikian halnya, Rudi selaku koordinator Nelayan Matras yang disebut juga sebagai Bendahara Masjid Matras, hingga berita ini diturunkan belum memberikan respon teehadap konfirmasi wartawan. (red)
Komentar