BABELTERKINI.COM, PANGKALPINANG – Dugaan pinjam bendera perusahaan di proyek Kolam Retensi Bukit Nyatoh Pangkalpinang senilai Rp 2 Miliar mulai terkuak. Terlebih, adanya pengakuan gamblang dari beberapa pihak termasuk dari pihak perusahaan sendiri.
Namun anehnya, setelah diketahui jika TM disebut pinjam bendera dan melaksanakan proyek Kolam Retensi Bukit Nyatoh, mendadak TM mengganti namanya menjadi Bagas, yang bertugas sebagai operator alat berat.
“Saya tidak kenal nama TM. Saya operator, nama saya Bagas,” ucapnya saat ditemui di lokasi pembuangan bekas galian proyek Kolam Retensi Bukit Nyatoh, Jumat (02/12/2022).
Sementara, sumber tertutup menyampaikan jika pria yang mengenakan sweater lengan panjang berwarna biru adalah TM.
“Itu TM yang menggenakan atasan biru lengan panjang. Memang seperti itu, seperti semena-mena. Habis itu rusak jalan yang sudah dibuat, coba koordinasi kan enak bisa diarahkan lewat mana, mentang-mentang ada oknum APH dibelakangnya,” ujarnya.
“Semenjak masuk melakukan pembuangan bekas galian itu alat berat dari PU Kota masuk kandang, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. jangan sampai ada masyarakat mengira alat berat PU Kota ikut membantu proyek itu,” tukasnya.
Dilansir berita sebelumnya, nama TM disebut sebagai kontraktor proyek pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyatoh Pangkalpinang. Kendati, proyek dengan nama perusahaan penyedia jasa yakni CV. Bangka Solusi Prima milik DN alias AB.
“Perusahaannya milik AB sedangkan TM sebagai pelaksana (kontraktor-red),” kata sumber, Jumat (02/12/2022).
Sementara itu, pengawas lapangan dari perusahaan penyedia jasa, Ari tak menampik jika proyek tersebut dilaksanakan oleh TM.
“Iya, perusahaan milik DN atau biasa dikenal AB, yang melaksanakan TM, termasuk administrasi di PU Kota yang berkaitan dengan proyek Bukit Nyatoh,” ucapnya saat ditemui di lokasi pembuangan proyek Retensi Bukit Nyatoh.
Dijelaskannya, saat ini progres proyek Retensi Bukit Nyatoh sudah mencapai 50 persen dengan target penyelesaian bulan Desember 2022.
“Kendala ya itu, cuaca dan alat berat yang rusak, kalau selesai ya selesai progres juga sudah 50 persen. Untuk mobilisasi seharusnya kami menggunakan 75 unit truk mengangkut hasil galian menuju ke pembuangan, namun terkendala komunikasi,” katanya.
Disingung soal alat berat yang kini hanya beroperasi dua unit, Ari menyampaikan hal tersebut disebabkan alat berat yang didatangkan sebelumnya banyak mengalami kerusakan.
“Sebelumnya ada enam punya Yong Cai cuma kan rusak-rusak jadi kami tidak mau bayar lah. Sekarang memang dua, rental alat berat dengan Formula rental. Untuk mobilisasi truk ke pembuangan sekarang ada tiga unit,” ungkapnya.
Sementara, DN alias AB enggan menjawab konfirmasi wartawan saat dihubungi melalui pesan singkat. Dirinya pun meminta wartawan untuk datang ke kantor perusahaannya.
“Siap, ke kantor bai (saja-red) bang ok,” tulis AB.
Terpisah, saat ditemui di lokasi pembuangan proyek Retensi Bukit Nyatoh seseorang yang diduga TM mengaku kalau dirinya bernama Bagas bertugas sebagai operator alat berat (ekskavator-red).
“Saya tidak kenal nama TM, saya operator PC, nama saya Bagas,” katanya.
Menanggapi hal itu, Dir Reskrimsus Polda Babel Kombes Pol M. Irhamni menegaskan, akan melakukan pengecekan proyek Retensi Bukit Nyatoh.
“Belum monitor mas, saya cek,” tegasnya menjawab konfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, Jumat (02/12/2022) petang. (red)
Komentar