BABELEKSPOS.COM, PANGKALPINANG – Bantuan bibit lada dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2019-2020 lalu belum memberikan dampak yang signifikan bagi sebagian para petani.
Seperti yang dialami Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sinar Belawang Desa Mancung Kabupaten Bangka Barat, yang mengeluhkan banyaknya bantuan bibit lada yang mati.
Oleh karenanya, Gapoktan Sinar Belawang Desa Mancung Kabupaten Bangka Barat menolak untuk menerima bantuan pupuk dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel pada Tahun Anggaran 2021.
Menyikapi hal itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Haruldi mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
“Kami cek dulu ya,” singkat Haruldi saat dikonfirmasi babelekspos.com melalui pesan Whatsapp, Minggu (06/02/2022).
Namun saat ditanya mengenai anggaran yang telah dikucurkan untuk pengadaan bibit lada tahun 2019-2020, Haruldi belum memberikan penjelasan secara terperinci.
Sebelumnya, dilansir akun resmi media sosial Facebook DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ketua Komisi II DPRD Babel, Adet Mastur mengatakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun anggaran 2021 ada kegiatan intensivikasi lada berupa bantuan pupuk.
“Jadi intensivikasi lada ini berupa bantuan pupuk kepada kelompok tani yang menerima bantuan bibit lada di tahun anggaran 2019 sampai dengan anggaran tahun 2020”, kata, Politisi PDI-P ini, di desa Mancung Kabupaten Bangka Barat, Rabu (02/02/2022).
Lebih jauh dijelaskannya, di tahun 2021 pemerintah provinsi kembali memberikan bantuan berupa pupuk, diharapkan bantuan pupuk tersebut dapat mempersubur tanaman lada sehingga bisa cepat berbuah dan panen.
“Setelah dilakukan kroscek ke kelompok tani tersebut, mereka tidak mau menerima dikarenakan Ladanya sudah banyak yang mati semua. Jadi mau di pupuk apa, kalo mereka menerima nanti tidak akan tepat sasaran”, tegas politisi PDI-P tersebut.
Tak hanya itu, berdasarkan hasil pengawasan Komisi II terhadap kelompok tani di beberapa desa lainnya sebagian yang telah menerima bantuan bibit Lada dan pupuk tersebut dan telah dilakukan pemupukan terhadap bantuan bibit Lada yang di Terima tersebut.
“Walaupun rata-rata kelompok yang kami datangi, Rata-rata Ladanya sudah banyak yang mati. Nah, boleh dikatakan kegiatan tersebut tidak tepat sasaran”, pungkasnya.
Mantan Ketua Gapoktan Sinar Belawang Desa Mancung, Marhaen menjelaskan, Gapoktan Sinar Belawang Desa Mancung, telah menerima bantuan bibit lada sebanyak dua kali.
Lebih jauh dijelaskannya, pada tahun 2021 bantuan pupuk yang akan diberikan kepada Gapoktan Sinar belawang ditolak, sebab, tanaman lada tersebut banyak yang mati.
“pertama kita dapat bantuan sekitar 1000 lebih bibit Lada. kemudian sekitar tahun 2019 dapat lagi bantuan bibit lada dari Provinsi sekitar 16 ribu lebih beserta bantuan pupuknya”, ujarnya. (red)
Komentar