oleh

Bapemperda DPRD Babel Inisiasi Dua Ranperda

BABELEKSPOS.COM, PANGKALPINANG – Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menginisiasi dua rancangan peraturan daerah (Ranperda), yakni Ranperda tentang Badan Usaha Pelabuhan dan Ranperda tentang Fasilitasi Pengembangan Desa Wisata.

Ketua Bapemperda DPRD Babel, Ferdiansyah mengatakan, Ranperda tentang badan usaha pelabuhan adalah pengembangan atas sumber daya daerah agar dapat menjadi pemasukan optimal yang legal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Karena sejalan dengan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dimana salah satunya yakni meningkatkan ekonomi daerah,” kata Ferdiansyah usai rapat paripurna di Gedung DPRD Babel, Senin (18/03/2024).

Menurut dia, berbagai pelabuhan yang ada di Babel, baik untuk penumpang maupun angkut dan muat barang memiliki peluang untuk dikembangkan agar lebih produktif sehingga hasilnya dapat memberikan dampak yang baik bagi daerah, seperti pelabuhan Pangkalbalam, Pelabuhan Belinyu dan Pelabuhan Muntok.

“Sektor pelabuhan dapat memberikan kontribusi positif karena pelabuhan menjadi lalu lintas ekspor atau distribusi berbagai komoditas unggulan daerah Babel,” ujarnya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, terkait masalah pengelolaan pelabuhan di Babel salah satunya yaitu, adanya kekosongan hukum dalam pengelolaan usaha pelabuhan.

“Berdasarkan kajian, saat ini Pemprov Babel belum memiliki payung hukum yang spesifik mengatur terkait pengusahaan pelabuhan yang dilaksanakan badan usaha pelabuhan milik Pemda Babel dalam bentuk badan usaha milik daerah (BUMD),” terangnya.

Selain itu, terkait dengan Ranperda tentang Fasilitasi Pengembangan Pariwisata, dia menerangkan bahwa pariwisata berperan penting bagi pembangunan di Indonesia karena dapat meningkatkan pendapatan negara sekaligus sebagai sarana melaksanakan cita-cita negara berupa memajukan kesejahteraan umum.

“Provinsi Babel memiliki sekitar 83 Desa Wisata, dimana jumlah tersebut masih terbilang cukup sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah desa wisata di daerah lain, jadi dengan angka tersebut, menunjukan masih terdapat potensi-potensi desa di Babel yang masih belum dimaksimalkan,” tandasnya. (Edy) 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *