PANGKALPINANG-Pernyataan mengejutkan disampaikan oleh Ahen, owner CV. Aero Indonusa Konstruksi (AIK), terkait pembangunan Masjid An-Nur Islamic Centre di Batu Betumpang Pulau Besar. Dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp, Ahen selaku pemilik perusahaan pelaksana pekerjaan mengaku itu bukan pekerjaannya.
Pernyataan Ahen sendiri terkesan cuci tangan. Pasalnya Ahen terkonfirmasi mengaku perusahaan nya hanya dipakai oleh pelaksana pekerjaan sebenarnya. Ahen dengan tegas mengatakan bahwa kondisi Masjid An-Nur Islamic Centre yang memprihatinkan tersebut bukan lah pekerjaan dirinya.
“Itu (Masjid Islamic Centre) yang mengerjakan bukan saya, Cuma pakai perusahaan saya saja bang,” jawab Ahen dalam pesan WhatsApp nya.
Ditanya apakah proyek yang bersumber dana dari APBN 2019 senilai Rp 1,7 miliyar tersebut adalah subcon, Ahen mengelak. Namun tidak menjawab alasannya.
“Enggak bang,” jawab Ahen singkat Kamis (25/11/21) siang.
Sebelumnya, sejumlah wartawan mendatangi lokasi Masjid di Kecamatan Pulau Besar tersebut. Kondisi yang ditemukan dirasa sangat tidak selayaknya untuk bangunan senilai Rp 1,7 miliyar. Masjid yang baru difungsikan selama 1 tahun tersebut dikatakan pengurus Masjid hanya menunggu waktu roboh. Pasalnya tiang penyangga bagian depan sudah retak, belum lagi plafon PVC teras Masjid yang sudah melengkung cembung ke bawah.
Pengurus masjid yang ditemui wartawan pada Rabu (24/11/21) siang mengaku terkadang sholat diantara genangan air. Lantai keramik rumah Allah ini sudah ada yang melelang pecah.
“Makanya kami tidak pakai sajadah pak sholat di sini. Karena lantainya tergenang air. Sudah tidak heran lagi, kami kadang-kadang sholat di antara genangan air. Kadang-kadang kalau sujud kening kami basah. Saya perhatikan tinggal nunggu waktu nya saja roboh,” keluh pengurus masjid tersebut.(red)
Komentar